Sabtu, 20 Oktober 2012

KALIMAT EFEKTIF

       Seperti yang telah dibahas pada postingan sebelumnya, kalimat merupakan gabungan beberapa kata yang memiliki arti dalam wujud tulisan maupun lisan. Namun dalam penggunaannya kita harus bisa memilah-milah agar kalimat yang kita gunakan bisa dimengerti kepada orang yang disampaikan tanpa terjadi pemborosan kata. Karena itu untuk bisa memilah-milah kalimat tersebut kita harus bisa mengerti arti dari kalimat efektif.

       Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh pendengar atau pembaca. Dalam penggunaannya, kalimat efektif memiliki beberapa syarat, yaitu:


SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF

1. KESATUAN GAGASAN
       memiliki subjek, predikat, objek dan keterangan yang saling mendukug serta membentuk kesatuan tunggal.

2. KESEJAJARAN
       memiliki kesamaan bentuk/imbuhan. Jika dalam suatu bagian kalimat menggunakam imbuhan me-, maka bagian kalimat lainnya juga harus memakai imbuhan me-
contoh:  -kakak menolong anak itu dengan memapahnya kepinggir jalan
             -anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya kepinggir jalan


3. KEHEMATAN
       tidak menggunakan kata-kata yang tidak perlu. penggunaan kata-kata yang berlebih akan mengaburkan maksud dari kalimat
contoh:  -bunga-bunga mawar, anyelir dan melati sangat disukainya (SALAH)
             -mawar, anyelir dan melati sangat disukainya (BENAR)

4. PENEKANAN
       kalimat yang penting harus diberi penekanan dengan cara mengubah posisi yang penting jadi kedepan, memberi partikel -lah, -pun atau -kah, mengulang-ulang bagian yang penting atau memberi pertentangan
contoh: -pada kesempatan lain, kami harap dapat dapat membicarakan lagi soal ini.
            -saudaralah yang harus bertanggung jawab soal ini.
            -dalam membina hubungan antar suami dan istri, orangtua dan anak, pemerintah dan rakyat, perlu
              adanya  komunikasi dan sikap saling memahami
            -dia tidak malas, tetapi rajin

5. KELOGISAN
       hubungan antar unsur kalimat harus memiliki hubungan yang logis
contoh: -waktu dan tempat saya persilakan (SALAH)
            -bapak penceramah, saya silakan untuk naik ke podium (BENAR)


sumber: http://s3fti.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar