Senin, 18 Maret 2013

PENALARAN


A. PENGERTIAN

       Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indra sehingga menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Dala proses penalaran, pengamatan yang sejenis akan membentuk proposisi - proposisi yang sejeni, dan dari sejumlah proposisi yang dianggap benar tersebut orang akan menyimpulkan proposisi baru yang sebelumnya tidak dikatahui.
    
       Dalam penalaran, proposisi yang digunakan sebagai dasar penyimpulan disebut premis (antesedens) dan kesimpulan yang dihasilkan disebut konklusi (consequence).


B. METODE PENALARAN

       Ada dua metode dalam proses penalaran, yaitu metode induktif dan metode deduktif.


  • Metode induktif adalah metode yang menggunakan pola berpikir yang bertolak dari hal-hal khusus ke umum. contoh: jika dipanaskan, tembaga memuai.
  • Metode deduktif adalah metode yang menggunakan pola berpikir yang bertolak dari hal umum terlebih dahulu hingga kemudian dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus).

C. MACAM-MACAM PENALARAN INDUKTIF

       Ada dua macam penalaran induktif:



       C1. Generalisasi
                  Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Penaralan generalisasi dimulah dari peristiwa-peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan umum.

                  Contoh:
                  Pemakaian bahasa Indonesia diseluruh daerah Indonesia dewasa ini belum dapat dikatakan seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, kalimat lagu dan ucapan terlihat dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Diungkapkan disurat kabar, radio, dan televisi pemakaian bahasa Indonesia belumlagi dapat dikatakan sudah terjaga baik. para pemuka kitapun pada umumya beum memperlihatkan penggunaan bahasa yang terjaga baik. Fakta- fakta diatas menunjukkan bahwa pengajaran bahasa indonesia perlu dtingkatkan.

       C2. Analogi
                  Analogi adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaanya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi adalah kesimpulan pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa penalaran analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan data. Analogi juga dapat dikatakan sebagai proses membandingkana dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan.

                   Contoh:
                   Kita banyak tertarik dengan planel mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti bumi. Temperaturnya hampir sama dengan bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti bumi. Jika bumi ada mahluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup diplanet Mars.

       C3. Hubungan akibat sebab
                   Hubungan akibat sebab merupakan penalaran yang dilakukan terhadap suatu sebab yang telah terjadi dan dihubungkan dengan sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tersebut.

                   Contoh:
                   Masalah pengangguran merupakan masalah serius yang harus diselesaikan pemerintah, seperti beberapa waktu lalu diberitakan dimedia cetak dan ibu kota, bagaimana ribuan pencari kerja hars berdesakan bahkankan pingsan untuk mendapatkan pekerjaan. Menurut laporan media cetak hal ini terjadi karena dalam waktu dekat ini banyak perusahaan menufaktor yang akan tutup. Sehingga harus melakukan PHK. Selain itu minimnya kahlian atau rendahnya kualitas SDM menjadi faktor penyebab banyaknya pengangguran diibukota.


D. MACAM-MACAM PENALARAN DEDUKTIF

       Ada dua macam penalaran deduktif:i

       D1. Silogisme
                   Silogisme adala penalaran secara tidak langsung. Dalam silogisme kita terdapat dua premis dan satu premis kesimpulan. Kedua premis itu adalah premis umum/premis mayor dan premis khusus/premis minor. Dari kedua premis tersebut kesimpulan dirumuskan. Rumus menentukan kesimpulan sebagai berikut :
                            
                              PU : semua A = B
                              PK : C = A
                              K : C = B

                    Contoh:  PU : Semua hewan yang mempunyai telinga berkembang biak dengan melahirkan
                                  PK : Rusa memiliki telinga
                                  K : Rusa tentu berkembang biak dengan

       D2. Entimen
                     Entinem adalah silogisme yang dipersingkat, hanya terdiri dari premis khusus dan kesimpulan. Entimen mengandung penyimpulan sebab akibat dari kedua preposisi tersebut, yaitu preposisi khusus (premis khusus) merupakan sebab bagi apa yang terkandung di dalam preposisi kesimpulan.

                     Contoh :
                     Silogisme kategorial : PU : Semua dosen (A) adalah lulusan perguruan tinggi (B)
                     PK : Bapak Budi C adalah seorang dosen (A)
                     K : Bapak Budi C adalah seorang dosen (B)
                     Entinem: bapak budo adalah lulusan perguruan tinggi, ia seorang dosen





0 komentar:

Posting Komentar