Sabtu, 28 April 2012

GENG MOTOR RAMBUT CEPAK (GMRC)

       Mungkin banyak dari kalian yang belum tahu apa itu geng motor rambut cepak dan apa tujuan mereka sebenarnya. Kelompok yang dianggotai oleh sekelompok masyarakat ini (terakhir diketahui ada bebeapa anggota TNI yang terlibat sebagai anggota) terbentuk karena ingin mencari pelaku yang telah membuat rekan mereka staf khusus panglima armda maritim barat (armabar) kelasi satu, Arifin, tewas pada tanggal 31 april 2012 dan tidak puas atas kinerja polisi dalam pengusutan kasus kematian kelasi arifin. Kelasi Arifin yang saat itu sedang bersama rekannya, Albert, sedang mengendarai motor malam-malam didaerah Kemayoran dan melihat truk tengah dihadang oleh sekumpulan ABG. Truk itu dihadang karena jalanan tersebut akan dipakai untuk balap motor liar. Karena menolak, supir truk tersebut hampir dipukul dan dikeroyok oleh para pemuda yang menghadang. Dan ketika bermaksud melerai, kelasi Arifin malah dikeroyok oleh para pemuda terebut hingga tewas. Dan diketahui para pelaku pengeroyokan adalah anggota geng motor Y-GEN yang sudah tersohor kebrutalannya di daerah jakarta.

       Pihak armabar lalu melaporkan kasus tersebut ke polsek dan polres terdekat. Namun kasus teresebut tidak diusut serius oleh pihak polisi. Menurut kabar yang diterima, ada anak dari jendral berbintang 2 yang
terlibat kasus pengeroyokan kelasi Arifin, karena itulah polisi tidak menyentuh kasus tersebut. Karena ketidak puasan terhadap kinerja polisi ini lah para rekan kelasi Arifin mengambil tindakan sendiri dengan membentuk kelompok dan melakukan penyisiran sendiri terhadap para geng motor yang ada di Jakarta. Setelah mendapatkan informasi bahwa anak jendral berbintang 2 itu bernama Anggi dan juga merupakan anggota geng motor, GMRC lalu mendatanginya ke Seven Eleven Salemba. Ketika anggota GMRC sampai dilokasi, Anggi malah mengeluarkan pisau kecil (informasi ini tidak diliput media) dan mencoba melawan, sehingga berujung pada kematian Anggi. Tak lama setelah itu, terlihat mobil Yaris putih melintasi TKP dan melepaskan 2 tembakan hingga mengenai 2 prajurit.

       Setelah peristiwa tersebut diketahui oleh media massa, berita yang ditonjolkan bukanlah peristiwa pengeroyokan kelasi Arifin melainkan mengarahkan kepada berita yang membuat GMRC terlihat berbahaya dan brutal. Polisi sampai sekarang tidak sanggup menyelidiki siapa pelaku yang berada di mobil Yaris tersebut dan malah mengalihkan penyelidikiannya untuk mengungkap anggota geng pita kuning.

       Dari hasil pencarian, saya mendapat beberapa pesan yang diungkapkan oleh GMRC:
  1. Aksi GMRC pada awalnya adalah aksi solidaritas. Bukan untuk membalas kematian Arifin, tapi sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap kinerja polisi dalam pengusutan pengeroyokan Arifin. Tidak akan ada itu namanya GMRC jika sejak awal kasus ini terang benderang.
  2. GMRC tidak mewakili institusi manapun. Gerakan ini pada awalnya tidak memiliki nama. Penggunaan nama GMRC justru diambil dari masyarakat yang melabel kami dengan "gank motor" yang anggotanya "berambut cepak". Gerakan ini lebih sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakpastian hukum. Jika seorang Arifin yang anggota TNI saja tidak mendapat kepastian hukum, lantas bagaimana dengan rakyat sipil biasa?
  3. Kami tidak ingin menimbulkan keresahan, kerusuhan, atau berbagai macam huru-hara lainnya. Yang kami inginkan hanya satu: usut tuntas peristiwa pengeroyokan yang mengakibatkan meninggalnya Arifin. Jika ada pihak-pihak yang menggunakan peristiwa ini untuk hal-hal yang bersifat politis, itu urusan mereka masing-masing. Kami arus bawah tidak mau dan secara tegas menolak untuk terlibat dalam kepentingan politik lapisan atas. 
  4. Kami mengutuk segala macam bentuk cipta kondisi dan penggiringan opini, baik oleh media, polisi, maupun kelompok-kelompok lain, yang menempatkan GMRC sebagai "objek sasaran" dan "musuh masyarakat". Jangan mengaburkan permasalahan dan mengalihkan isu. Fokuslah pada asal muasal permasalahan ini, sebagaimana tersebut dalam butir 1.
  5. Sampai kapan kita akan terus menerus bungkam?

Jika kenyataannya memang begitu, tindakan GMRC memang bisa dibilang benar disamping kita sendiri sebagai rakyat sipil mengetahui kinerja polisi yang sudah tidak benar dan tidak bisa diharapkan untuk menjaga keamanan masyarakat.

1 komentar:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus